Sunday, November 25, 2007

Sabot (Alas kaki) Sabotase

Kita tahu di dunia persandalan sabot dan kelom adalah identik, orang sunda menyebut alas kaki yang terbuat dari kayu nangka dengan sebutan kelom atau bakiak. Orang Belanda yang negaranya berada di bawah air sehingga membutuhkan alas kaki yang anti rusak, tahan lama dan cukup kuat untuk digunakan di daerah berair/becek, salju dan tanah, makanya orang belanda menciptakan sebuah sandal dari kayu yang disebutnya Sabot.


Lantas kenapa dari kata Sabot ini menjadi terkenal dan mendunia, padahal asal kata tersebut memiliki arti sebuah produk untuk digunakan sebagai alas kaki. Kita tahu “pada jaman Revolusi Industri” sejak ditemukannya mesin-mesin tekstil, industri tekstil sangat maju di Eropa Barat terutama Inggris dan France, kapasitas di optimalkan, harga di tekan semakin murah karena metoda prosuksinya yang telah mengunakan otomatisasi kerja. Sampai lahir lah gerakan kaum buruh yang meminta kenaikan upah buruh karena terlalu kecil.


Para pemilik mesin / kaum kapitalis tentu saja sangat tidak suka dengan tuntutan para buruh, maka timbulah perlawanan dari kaum buruh agar tuntutan mereka dipenuhi. Apa yang mereka lakukan sebagai bentuk perlawanan kepada pemilik mesin adalah dengan melakukan tindakan pengrusakan terhadap mesin-mesin tekstil tersebut yaitu memasukan Sabot (sandal orang Belanda) kedalam mesin sehingga mesin tersebut sehingga mangalami kerusakan dan kemacetan. Akibatnya kaum kapitalis ‘meradang’ karena banyak mesin yang rusak dan tidak dapat berproduksi sementara upah buruh harus tetap dibayarkan.


Tindakan pengrusakan mesin mesin tekstil ini oleh kaum buruh dengan memasukan Sabot ke dalamnya yang kita kenal sekarang ini dengan kata Sabotase.

No comments: